Ping
Ping

Minggu, 12 April 2015

Tiga contoh penerapan ilmu biokimia :



Berikut tiga contoh penerapan ilmu biokimia :

1.      Penerapan Ilmu Biokimia di bidang pertanian.
Aplikasi Biokimia untuk pertanian menawarkan berbagai keuntungan. Perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan Biokimia melalui rekayasa genetika. Aplikasi Biokimia dalam bidang pertanian melalui teknologi perbaikan sifat tanaman dengan teknik rekayasa genetika. 
Keuntungan Biokimia pertanian antara lain: 
a.     Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu.
b.    Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
c.     Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb.
d.    Meningkatkan produksi peternakan
e.     Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba rumen
f.     Menciptakan jenis ternak unggul
g.    Menyediakan benih dan induk ikan berkualitas unggul.
h.    Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan, dan bioremediasi.
i.      Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
j.      Potensi hasil panen yang lebih tinggi, 
  Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida, 
  Toleran terhadap cekaman lingkungan, 
  Pemanfaatan lahan marjinal, 
  Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak, 
  Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan defisiensi mikronutrien.
k.      Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar unggul seperti tanaman padi dan tanaman semusim sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
l.        Meningkatkan produksi dan kualitas melalui transgenic antara lain kapas, jagung, dll.
m.    Mempercepat swasembada jagung dengan jagung yang dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih baik dan kebal terhadap hama

2.      Penerapan Ilmu Biokimia di bidang Kesehatan
Aplikasi Biokimia dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah mandatangkan manfaat antara lain: 
a.       Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti; penisilin, streptomysin.
b.      Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar,  hepatitis-B, TBC dsb. Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai penyakit menular.
c.       Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit, penelitian dan terapi. Antibodi monoclonal.
d.      Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis (bawaan).
e.       Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing manis.
f.       Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau otot, terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene therapy); 

3.      Penerpan Ilmu Biokimia di Bidang Lingkungan
Aplikasi Biokimia dalam bidang lingkungan adalah untuk penanganan dan pemanfaatan material sampah organik yang volumenya cenderung bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah berdampak dapat mengeliminasi sumber polusi terutama pencemaran air, dan dengan penerapan proses Biokimia dapat mengubah limbah menjadi produk-produk yang bermanfaat.
Beberapa limbah yang dapat digunakan untuk substrat fermentasi:
a.       Molase, sebagai produk sampingan (limbah) industri gula masih mengandung kadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas sebagai bahan baku fermentasi dan untuk produksi antibiotik, asam organic, dan khamir untuk pembuatan roti, bumbu masak (MSG) atau diberikan langsung untuk makanan ternak.
b.      Whey sebagai produk sampingan (limbah) industri keju digunakan sebagai substrat fermentasi.
c.       Batang padi (damen) untuk produksi jamur merang.
d.      Bagase (ampas tebu) banyak mengandung ligno selulose.
Peran Biokimia dalam pemanfaatan bahan sampah organik:
a.       Mengubah kualitas makanan limbah agar sesuai untuk konsumsi manusia.
b.      Memberi makan bahan sampah secara langsung atau setelah pemrosesan ke unggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang dapat mencerna secara langsung.
c.       Limbah yang banyak mengandung selulose diberikan pada sapi atau ruminansia.
d.      Produksi biogas methane dan poduk fermentasi lain jika tidak dapat diberikan ternak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar