Ping
Ping

Sabtu, 27 April 2019

Renungan Harian 28042019 "Seorang Yang Berani"

28042019


Seorang yang Berani


SERAYA penduduk bumi bertambah, kebanyakan di antara mereka berbuat hal-hal yang buruk seperti Kain. Tetapi ada satu orang yang berbeda. Inilah orangnya, namanya Henokh. Henokh adalah seorang yang berani. Orang-orang yang hidup di sekelilingnya berbuat hal-hal yang sangat buruk, tetapi Henokh tetap melayani Allah.



Tahukah kau mengapa orang-orang pada waktu itu berbuat begitu banyak hal yang buruk? Coba pikir, Siapakah yang menyebabkan Adam dan Hawa tidak mentaati Allah dan memakan buah yang Allah telah larang supaya jangan dimakan? Ya, satu malaikat yang jahat. Alkitab menyebutnya Setan. Dan dia berusaha agar setiap orang berbuat jahat.
Pada satu hari Allah Yehuwa menyuruh Henokh memberitahu orang-orang sesuatu yang mereka tidak suka dengar. Begini: ’Pada satu waktu Allah akan membinasakan semua orang jahat.’ Rupanya orang-orang sangat marah mendengar hal ini. Boleh jadi mereka berusaha membunuh Henokh. Jadi Henokh harus betul-betul berani untuk mengatakan kepada orang-orang tentang apa yang Allah akan lakukan.


Allah tidak membiarkan Henokh hidup lama di antara orang-orang yang jahat itu. Umur Henokh hanya 365 tahun. Mengapa kita sebut ”hanya 365 tahun”? Karena orang-orang pada zaman itu jauh lebih kuat dan hidup lebih lama dibanding dengan sekarang. Lihat saja, Metusalah putra Henokh umurnya sampai 969 tahun!
Namun, setelah Henokh mati, orang-orang justru makin jahat. Alkitab berkata bahwa ’segala sesuatu yang mereka pikir selalu mengenai yang jahat saja’, dan bahwa ’bumi dipenuhi dengan kekerasan’.
Tahukah kau salah satu alasan mengapa begitu banyak kesukaran di bumi pada zaman itu? Adalah karena Setan mempunyai satu cara yang baru untuk membuat orang-orang melakukan hal-hal yang jahat.

dibahas berdasarkan kitab :

MARI BELAJAR DARI HENOKH YANG MENERAPKAN CITRA ALLAH DALAM KEHIDUPANNYA YANG DIKELILINGI OLEH PEKERJAAN IBLIS


cerita ini diambiil dari : https://www.jw.org/id/publikasi/buku/cerita-alkitab/1/Henokh/
 

Kamis, 18 April 2019

Renungan Harian 18042019 " BUAH ROH "




Renungan Harian  18042019

BUAH ROH

yoww.... whatsup and how are you guys..
balik lagi saya ke blok saya yang sekian lama tidak saya kunjungi.. kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk membahas terkait buah-buah roh, kenapa harus buah buah roh ? hmm mungkin seorang pemimpin kristiani harus memiliki sifat-sifat yang terkatigorikan dalam buah-buah roh. yups langsung saja yah..!!


Galatia  5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,


Buah Roh Kudus (bahasa Yunani: καρπος, karpos, "buah"; bahasa Yunani: πνευματος, pneumatos, "roh") adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia pasal 5. Meskipun tertulis ada 9 sifat (atau "atribut"), tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk "buah" adalah kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam "Buah", dengan 9 sifat. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan seperti pohon, dan di pasal ini Paulus menjelaskan buah macam apa yang dihasilkan oleh "pohon yang baik" yaitu orang saleh atau orang benar. Buah ini akan dihasilkan oleh mereka yang sungguh-sungguh bertobat, yang menjadi pengikut sejati Yesus Kristus. Sebaliknya, jika seseorang tidak menghasilkan buah ini, ia bukanlah seorang Kristen sejati.
Apa saja buah-buah roh :
           1.     KASIH
Kasih "agape" menunjukkan kehendak hati yang murah hati dan tidak dapat dikuasai yang selalu menginginkan kebaikan orang lain, tanpa peduli apa yang dilakukan orang itu. Merupakan kasih yang memberi yang diberikan cuma-cuma tanpa mengharapkan balasan dan tidak mempertimbangkan nilai pemberiannya

          2.    SUKACITA
(bahasa Yunani: chara, bahasa Latin: gaudium, bahasa Inggris: joy)
Kata Yunani untuk "sukacita" adalah chara, yang berasal dari kata charis, yaitu kata Yunani untuk "rahmat" (lang-en|grace}}). Dalam kaitan ini, "sukacita" (chara) dihasilkan oleh "rahmat" (charis) Allah. Jadi 'sukacita' ini bukan kebahagiaan manusia yang sesaat saja, melainkan 'sukacita sejati' yang bersumber dari Khalik kudus. Merupakan ekspresi dari Roh yang berkembang paling bagus pada waktu kesusahan. Misalanya, dalam 1 Tesalonika 1:6, jemaat Tesalonika mengalami tekanan berat akibat penganiayaan; tetapi di tengah kesusahan itu, mereka terus mengalami sukacita besar.
Kata chara memberi makna sukacita yang luar biasa karena Roh Kudus bekerja di dalam orang itu. Paulus bahkan menyebutnya "sukacita Roh Kudus". Di dalam Kitab Nehemia 8:11 tertulis:
          3.    DAMAI SEJAHTERA
(bahasa Yunani: eirene, bahasa Latin: pax, bahasa Inggris: peace)
"Damai sejahtera" ini merupakan hasil penyandaran pada hubungan dengan Allah. Damai ini adalah keadaan istirahat yang tenang, dihasilkan dari mencari Allah, dan berlawanan dengan keadaan "kacau balau" (chaoshttps://id.wikipedia.org /w/index.php?title=Galatia_5&action=edit).
Kata aslinya dalam bahasa Yunani "eirene" merupakan terjemahan dari kata bahasa Ibrani "syalom" (shalom) yang merupakan ekspresi dari kepenuhan, kesempurnaan atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun tekanan dari luar. Kata eirene menegaskan kekuatan keteraturan yang berlawanan dengan kekacaubalauan.

          4.    KESABARAN
(bahasa Yunani: makrothumia, bahasa Latin: longanimitas, bahasa Inggris: patience, forbearance, longsuffering)
Kesabaran dalam bahasa Yunani aslinya "makrothumia" terdiri dari dua kata: makros, "panjang," dan thumos "temperamen", yang memberikan makna "kelunakan", "mau menanggung", "panjang sabar", "tabah", "tahan menderita". Juga termasuk dalam kata makrothumia ini kekuatan untuk menanggung aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan orang yang memiliki kemampuan untuk membalas dendam, tetapi sebaliknya memilih untuk menahan diri.

          5.    KEMURAHAN
(bahasa Yunani: chrestotes, bahasa Latin: benignitas, bahasa Inggris: kindness, benignity)
Kemurahan bukan hanya berlaku manis. Orang dapat berbuat murah hati tetapi tidak berperilaku manis. Kelakuan manis lebih bermakna "dapat diterima", sedangkan kemurahan merupakan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain tanpa peduli tindakan sebelumnya. Kata christotes merupakan perbuatan baik yang nyata, kelembutan dalam berlaku terhadap yang lain, bersikap penuh rahmat.
    
          6.    KEBAIKAN
(bahasa Yunani: agathosune, bahasa Latin: bonitas, bahasa Inggris: goodness)
·         Keadaan atau kualitas untuk bersikap baik
·         Kemuliaan perilaku; kebajikan
·         Perasaan manis, murah hati, ringan tangan
·         Bagian terbaik dari semuanya; Intisari; Kekuatan;
·         Karakter umum yang dikenali dalam kualitas atau perbuatan.

          7.    KESETIAAN
(bahasa Yunani: pistis, bahasa Latin: fides, bahasa Inggris: faithfulness, faith)
Kesetiaan adalah mendedikasikan diri kepada sesuatu atau seseorang, misalnya pasangan hidup, atau suatu hal atau suatu kepercayaan/agama. Menjadi setia membutuhkan tekad pribadi untuk tidak menyimpang jauh dari komitmen atau janji. Tidak selalu mudah untuk menjadi setia. Iman Kristen membutuhkan kepercayaan kepada Allah.

          8.    KELEMAHLEMBUTAN
(bahasa Yunani: prautes, bahasa Latin: modestia, bahasa Inggris: gentleness, meekness, modesty)
Dalam bahasa Yunani, prautes dikenal sebagai "kelembahlembutan". New Spirit Filled Life Bible mendefinisikan kelemahlembutan sebagai "disposisi yang bertemperamen stabil, tenang, seimbang dalam roh, tidak sombong, dan dapat menguasai emosi. Kata ini diterjemahkan sebagai 'kelemahlembutan,' bukan merupakan indikasi kelemahan, melainkan kemampuan menguasai energi dan kekuatan. Orang yang mempunyai kualitas ini mampu mengampuni kesalahan, memperbaiki kekeliruan, dan menguasai jiwanya sendiri dengan baik."

          9.    PENGUASAAN DIRI
(bahasa Yunani: egkrateia, bahasa Latin: continentia, bahasa Inggris: self-control, chastity).
Kata Yunani "egkrateia" [engkrateia] bermakna "mempunyai kuasa atas" (kata dasar "krat-" seperti pada kata "demokrat", yang berarti "pemerintahan"), atau "kepemilikan atas kelakuan sendiri. Kata yang sama dipergunakan oleh rasul Petrus dalam suratnya yang kedua pasal 1:5-7:

"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.


PEMIMPIN YANG MENYATAKAN BUAH-BUAH ROH DALAM KEHIDUPANNYA SEHARI-HARI ADALAH PEMIMPIN YANG MEMPERLIHATKAN CITRA ALLAH DALAM HIDUPNYA

See yaaa.....!!!!